Ini Ciri-Ciri Anak Menderita ADHD, Jangan Salah Diagnosa!

 

ADHD kini menjadi momok bagi sebagian Bunda yang baru saja terkaruniai buah hati, namun menemukan kelainan. Sudah sejak lama, perasaan orangtua yang memikirkan anaknya adalah hal lumrah. Namun siapa yang tak khawatir jika anaknya mengalami kelainan mental seperti ADHD.

Nah Bunda, biar nggak pada gelisah, ada beberapa ciri-ciri yang bisa kita ketahui melalui beberapa hal berikut. Yuk simak!



Pengertian ADHD dan Sedikit Tentang Penjelasannya

ADHD merupakan salah satu kelainan yang terjadi pada anak berkebutuhan khusus. Tidak semua anak yang berkebutuhan khusus, menderita ADHD, ada banyak macamnya. Biar Bunda bisa mengenali apa itu ADHD, akan saya jelaskan lebih detailnya.

Secara sekilas, biar para Bunda lebih paham, ADHD bisa didefinisikan sebagai gangguan mental. Di mana anak yang menderita ADHD sulit untuk berkonsentrasi, serta sulit untuk memusatkan perhatian, dan memiliki perilaku implusif serta hiperaktif. Tingkah laku yang seperti ini menyebabkan anak akan mengalami penurunan prestasi di sekolahnya.

Lalu berapa usia anak yang bisa terbaca ia menderita ADHD? Yang jelas sebelum berusia 12 tahun, namun adakalanya, anak usia 3 tahun sudah bisa diketahui. Oleh karena itu, mari amati anak Anda sejak dini.

ADHD ini ada dua kemungkinan datangnya, bisa dari faktor genetik, atau bahkan bisa juga dari lingkungan. Kelainan ini, selain faktor genetic dan lingkungan, bisa jadi karena kerusakan aliran listrik yang ada di otak atau bisa disebut dengan gelombang otak.

Ciri-Ciri ADHD Pada Anak

Seorang yang didiagnosa menderita kelainan otak ADHD, ia tidak akan mudah memusatkan perhatian, serta anaknya terlalu aktif hingga dikatakan hiperaktif. Kejanggalan-kejanggalan itu bisa terbaca dengan ciri-ciri di bawah ini:



a. Tidak Mudah Konsentrasi

Adapun tidak mudah konsentrasi, bisa Anda curigai dengan perilaku anak yang berbeda dengan lainnya, yuk baca:

1. Tidak mudah konsentrasi

2. Mudah untuk mengalihkan perhatiannya

3. Ceroboh

4. Ketika diberi instruksi, sulit untuk mengerti

5. Sering mengeluh kehilangan barangnya

6. Punya kesulitas mengatur tugas dan juga aktivitas

7. Anda bakal sering melihat ia berbicara sendiri seperti sedang mendengarkan lawan bicaranya

8. Kurang perhatian terhadap hal-hal kecil

b. Anaknya terlalu Aktif

Gimana Bunda, beberapa hal memang seperti lumrah saja. Tetapi kecurigaan semisal terlalu aktif, anak yang normal pun disarankan untuk menjadi pribadi yang aktif. Hal ini berbeda dengan anak yang menderita ADHD, ia akan lebih aktif banget ketimbang keaktifan anak normal. Nah yuk dibaca dulu ciri-cirinya:

1. Ia suka berlari-larian atau panjat-panjat pada saat yang tidak tepat

2. Sulit untuk diajak diam dan duduk di tempat

3. Punya kebiasaan menggerak-gerakkan tubuh meskipun saat duduk diam (biasanya kaki atau tangan)

4. Sulit untuk mengikuti pelajaran dengan baik, karena tidak bisa diam

5. Banyak berbicara

6. Suka memotong pembicaran orang lain

7. Sering mengganggu aktivitas yang lain

Merawat anak memang menjadi perkara yang tidak mudah. Selain anak yang berkubutuhan khusus seperti yang Anda ketahui, yang terbilang anak biasa saja, masih butuh mendapatkan perhatian. Jadi jaga anak dengan baik ya, anak adalah titipan Tuhan.

Baca Juga Menonton TV Berlebih Akibatkan Obesitas Pada Anak Usia Batita

Cara Memeriksakan Anak ADHD atau Bukan

Buah hati tentunya adalah idaman banyak kalangan yang sudah mengikat janji sehidup semati dengan tali pernikahan. Tetapi bagaimana jika sang buah hati yang didamba ternyata didiagnosa menderita kelainan?

Anda jangan panik, apapun bentuknya, seberapa sehat atau sakit anak tersebut, ia adalah titipan dari sang Maha Pencipta. Jika Anda sampai dititipi anak yang demikian repotny untuk mengurus, berarti Anda dikatakan mampu. Jadilah orangtua yang neriman.

Nah iya, jangan terburu-buru mengatakan anak Anda menderita penyakit ini dan itu ya Bun! Kasihan anaknya, kalau sampai salah mendiagnosa. Karena nanti akan berpengaruh terhadap kehidupannya di masa depan.

Jika ada kecurigaan yang diterita adalah ADHD, maka lihatlah ciri-ciri di atas, apakah sesuai atau tidak ketika si kecil usianya di atas 3 tahun. Kalau sekiranya ada kejanggalan yang mirip di atas, coba dinilai, apa kelakuan tersebut memang sudah melekat?

Baru langkah selanjutnya, bawa ke tenaga medis. Karena di sana, akan diperiksa secara detail. Siapa saja yang harus Anda kunjungi untuk dimintai tolong menganalisa buah hati Anda?

Datanglah ke dokter anak, psikiater anak, pihak sekolah. Diagnosa dari Anda juga tak kalah penting, jadi jangan sampai salah menilai. Saat Anda berada di dokter anak, ada serangkaian pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan, hal ini untuk memastikan apakah anak Anda berada pada tahap yang serius atau masih bisa dilakukan penanganan.

Dengan beberapa penanganan yang bisa diberikan, memberikan obat-obatan serta dukungan mental dari lingkungan. Jadi orangtua, lingkungan di rumah, bahkan lingkungan di sekolah juga mempengaruhi tingkat kesembuhan, beri pengertian kepada lingkungan, kalau anak Anda membutuhkan perlakuan khusus.

Demikian beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar si kecil dapat berkembang secara baik. Jika ada gejala-gejala seperti di atas, agar secepatnya memeriksakan ke pihak medis.

Baca Juga Lindungi Diri Dari Penyebab Kanker Serviks




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lindungi Diri Dari Penyebab Kanker Serviks

Kiat Menjalani Resolusi 2021 Dengan Penuh Semangat